"Arggh. Gue bakal bunuh lo!" kesal Valen. "Bunuh aja." kata Rexa menyerahkan diri. Ia sudah tidak mampu lagi melawan Valen. Tenaganya sudah terkuras habis. Napasnya juga tersenggal. Rexa ikhlas, sangat ikhlas mengorbankan nyawanya demi Keysha. Keysha layak hidup lebih lama daripada dirinya. "Sebelum gue bunuh lo, gue mau nyiksa lo lebih dulu." kata Valen menyeringai. Ia menendang perut Rexa keras. Lalu Valen melanjutkannya dengan menonjok pelipis Rexa kencang. Tetesan darah mulai bercucuran kembali. Rexa jatuh tersungkur. Napasnya tak bisa dikontrol. Ia juga tak bisa membalas perlakuan Valen. Rexa memegang perutnya meringis kesakitan. "Makanya nggak usah ikut campur urusan orang! Tanggung sendiri akibatnya!" cetus Valen. Ia kembali menghajar Rexa sampai babak belur. Rexa terbatuk-

