78. Bandara

960 Words

Pagi ini, Keysha, Rexa, dan putranya Seno dengan sarapan pagi bersama. Sebelum Rexa pergi ke luar kota untuk mengemban pekerjaannya, ia menyempatkan dirinya lebih dulu untuk bercengkrama bersama keluarga kecilnya itu. Kedua mata Seno sembab karena tak mau ditinggal Rexa pergi bekerja. Seno sudah tahu perihal papanya yang akan berangkat ke luar kota selama tiga bulan lamanya. Tadi, Seno tak sengaja mendengar pembicaraan Rexa dan Keysha. Di saat itu juga ia segera menangis. Rexa dan Keysha sudah berulang kali untuk menenangkan putra mereka. Namun Seno masih saja menangis sampai sekarang. Bahkan di atas meja makan pun ia masih menangis. Hal itu membuat Rexa jadi tak tega meninggalkan keluarganya. "Sayang, udah gih, jangan nangis-nangis terus. Papa kerja kan untuk kita juga, udah, ya, jangan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD