Naura menyenangkan seperti yang Saujana tebak. Mereka masuk ke restoran khas Italia. Gadis itu memesan seloyang Pizza juga lasagna. Duduk di meja bagian pojok. Sofa penuh dengan kantung-kantung belanjanya.
Melihat cara makan Naura yang santai dan lahap sudah membuat Saujana kenyang.
“Kenapa hanya di lihat? Kamu nggak akan kenyang hanya melihat orang lain makan.” Protesnya, dia menarik satu potong segitiga dari Pizza yang bulatnya sudah tidak sempurna. Lelehan keju dari pinggiran pizza terlihat menggoda. Aroma daging asap duet dengan saus khas, sulit di tolak siapa pun termasuk dua gadis itu.
Dia letakan di atas piring Saujana. “Thank you, aku bisa ambil sendiri. Hanya aku sedang takjub lihat kamu makan. Lahap sekali.”
Naura tersenyum kecil, kembali mengunyah dan ibu jarinya me
