Gemuruh di langit menghantar rintik hujan. Mendung menguasai, matahari enggan untuk muncul pagi itu. Semesta mendukung orang-orang di bumi untuk tetap di tempat tidur dan membiarkan selimut menggulung diri mereka. Nata bergerak perlahan, kelopak mata mengerjap pelan sebelum terbuka penuh. Tangannya otomatis bergerak menyambar ponsel yang tergeletak di atas nakas, petunjuk waktu di sana. Tujuh lewat lima belas. Setelahnya dia memeriksa beberapa Chat dan email masuk, balas singkat lalu sedikit bergerak untuk menarik kabel penghubung daya di sambung pada ponsel juga diletakan kembali ke atas nakas. Nata sudah duduk, membiarkan selimut jatuh ke pinggangnya. Dia tersenyum, temukan Saujana masih tertidur, memunggungi. Bergerak pelan, Nata posisikan wajah agar leluasa mengecup punggun