Sore hari yang cerah di sebuah cafe kopi langganan para om-om pengusaha muda. Di sebuah pojok, terlihat Satrya sedang duduk sambil menikmati segelas americanonya. Di sampingnya, ada seorang lelaki gagah yang duduk sambil menatap ke arah Satrya. Lelaki dengan terkenal luas sebagai asisten pribadi Satrya. Namun, sekarang ini dia bertindak sebagai sahabat dan saudara. Sedekat itu hubungan antara Satrya dan Fajar.
"Kenapa lagi?" tanyanya.
"Buat yang jomblo gak bakalan paham."
Lelaki bernama Fajar itu hanya bisa tertawa mendengar jawaban dari Satrya. Teman seperkampretan dari jaman sekolah menengah pertama ini sepertinya galau tentang pernikahannya. Namun, masalah kali ini terlihat berbeda dari masalah yang sering Satrya ceritakan. Entah apa yang sedang terjadi. Jadi, Fajar memilih diam dan
