Bab 58

1678 Words

Bara duduk tegak di samping Reynal di ruang pertemuan, menyesap udara yang terasa berat. Meski suasana di dalam ruangan terlihat tenang, ada ketegangan yang tak terbantahkan mengelilingi dua pria bersaudara itu. Reynald menepuk pundak Bara, sebuah isyarat kecil untuk memberinya kekuatan. “Tenang saja. Fokus pada rencana kita,” ujar Reynald rendah. Bara hanya mengangguk tipis, wajahnya tetap datar, namun jemarinya yang mengetuk perlahan di atas meja menunjukkan kegelisahan yang ia sembunyikan. Pintu ruangan terbuka, dan empat orang masuk ke dalam. Bara menajamkan pandangan, mencoba mencari tahu siapa di antara mereka yang bernama Laksana. Dia tak pernah bertemu langsung dengan pria itu—paman yang selama ini hanya ia dengar lewat cerita dan bisikan masa lalu. Tapi instingnya mengatakan, s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD