Setelah istirahat sejenak, Bara kembali melajukan motornya. Kali ini tujuannya sudah dekat. Ia membawa Kaia ke sebuah tempat yang sangat berarti baginya. Sebuah pemakaman kecil di pinggir kota. Namun, ia sengaja tidak memberitahu Kaia tujuannya. Biarlah gadis itu tahu ketika mereka tiba. Ketika mereka akhirnya sampai, Bara menghentikan motor di bawah pohon rindang. Ia turun lebih dulu, kemudian membantu Kaia turun dari motor. "Kak, kita di mana?" tanya Kaia bingung, matanya menelusuri sekitar. Bara melepas helmnya dan memandang Kaia dengan lembut. "Ikut aku," ujarnya singkat, lalu menggenggam tangan gadis itu. Kaia menurut, mengikuti Bara yang berjalan perlahan melewati deretan nisan tua yang tersusun rapi. Sampai akhirnya mereka berhenti di depan dua makam sederhana dengan nisan yang

