Bab 85

1662 Words

Bara membiarkan air dingin dari shower mengguyur tubuhnya. Setiap tetes air yang turun seperti tak cukup untuk membersihkan noda di tubuhnya—bukan hanya darah Kaia yang menempel, tetapi juga beban pikiran yang menyesakkan dadanya. Ia berdiri di sana, membisu, membiarkan air menghantam kepala dan wajahnya, seolah berharap dinginnya bisa meredakan bara di hatinya. Matanya terpejam, tetapi kepalanya terus dipenuhi dengan kata-kata yang menyayat hati. Suara Laksana dalam rekaman itu terngiang-ngiang, bagaikan suara setan yang menggema dalam pikirannya. "Aku akan memastikan kau atau Bara mengikuti jejak kedua orang tuanya." "Aku yang membunuh kedua orang tua Bara." Bara membuka matanya tiba-tiba, sorot kemarahan bercampur sakit hati terpancar di sana. Napasnya tersengal, tangannya mengepal e

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD