Hari yang Andrea tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Dengan mengendarai mobil, ia tengah dalam perjalanan menjemput Naka ke bandara. Hatinya sangat senang. Membayangkan bisa melihat lagi wajah dari laki-laki yang ia sayangi. Beberapa hari berjauhan, ternyata tidak mengenakan. Apalagi hubungan mereka masih hangat-hangatnya. Jadi perpisahan sementara ini, terasa begitu menyiksa. Begitu pekerjaannya selesai, Andrea langsung berangkat. Ia tidak mau terjebak macet dan datang terlambat. Naka pasti lelah kalau harus menunggu setelah melakukan penerbangan selama dua jam lebih. Jadi Andrea memilih datang lebih awal, dan menunggu di sana. Sesampainya di bandara, kondisi pintu kedatangan domestik sangat ramai dan padat. Ia sadar, Bali memang tidak pernah sepi pengunjung. Tentu keadaan ini sangat disy