BAB 119: Runtuhnya Kota Atlantis

1069 Words

“Tidak hanya pertarungan di belakang sana yang berisik. Tapi dua orang temanmu itu juga tak kalah berisik, ya,” keluh Leviathan melirik sekilas setelah menoleh singkat ke belakang. Pandangan matanya lalu jatuh pada Luis kembali. “Ah, iya,” jawab pemuda buta itu tanpa banyak komentar. Dibandingkan dari Belphegor, sepertinya Leviathan lebih memedulikan soal identitasnya. Apakah pantas di saat genting begini? “Dengar. Luis Winer,” sebut Leviathan tajam. “Aku tidak akan mempermasalahkan hal ini untuk ke depannya. Aku berhutang budi karena tadi kau sudah menyelamatkanku, meski yah … tanpa kau selamatkan pun aku memang tidak akan mati.” Ia memegangi perutnya yang sudah utuh, tidak bolong seperti sebelumnya. Leviathan beruntung selamat, karena ia berhasil menghindar serangan Satan yang saat itu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD