Chapter : 27

1111 Words

Udara di dalam mobil terasa beku, lebih dingin dari suhu AC yang berhembus pelan. Seraphina hanya menatap jalanan yang berlalu di luar jendela, pemandangan kota yang padat perlahan berubah menjadi lanskap pinggir kota yang didominasi pohon-pohon rindang dan rumah-rumah jarang. Kepalanya bersandar pada kaca jendela yang dingin, dan ia membiarkan keheningan mengisi ruang di antara dia dan Damien. Keheningan ini berbeda dari sebelumnya. Dulu, keheningan di antara mereka terasa damai, penuh dengan janji-janji yang tak terucap. Sekarang, keheningan ini terasa seperti tembok yang dibangun dari keraguan dan pengkhianatan. Ia sudah terlalu lelah untuk bicara. Setiap kata yang keluar dari mulut Damien terasa seperti kebohongan, dan ia tidak punya energi untuk mengurai mana yang benar dan mana yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD