Bab 174.

2100 Words

Rian yang terbangun, langsung duduk sambil mengucek kedua matanya. Mengerjap saat tidak melihat sang mama ada di dalam kamar. Yang terlihat hanya papanya saja. “Papa … mama mana?” tanya Rian. Jantung Arga langsung berdegup kencang ketika mendengar suara Rian. Sadar masih terhubung dengan istrinya, buru-buru Arga menutup speaker ponsel dengan tangannya yang bebas. D*da pria itu sudah bergerak dua kali lebih cepat, seiring dengan meningkatnya degup alat pemompa darah di dalam sana. Arga menelan saliva susah payah saat rungunya tak lagi mendengar suara sang istri. Lidahnya terasa kelu seketika. Apa istrinya marah? Tapi sambungan masih belum terputus. “Papa ….” Rian kembali memanggil sang papa yang diam tidak menjawab pertanyaannya. Arga memutar kepala—melihat wajah Rian yang sudah akan m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD