Dari apartemen mereka tidak langsung pulang, tapi mampir dulu ke studio tato Ezra. Bukan tanpa alasan, tapi sengaja menunggu malam karena orang tua Nay yang ingin memberi kejutan. Itu juga memberi jeda buat Al yang sepertinya gugup kembali ke tengah mereka.
Seperti apa reaksi Nay, Cello juga Liam saat melihat Vian datang? Entahlah, Daren juga sibuk menebak-nebak. Nay yang sudah terlanjur sakit hati, meski Daren tahu jauh dalam hati istrinya tetap tidak bisa begitu saja melepaskan abangnya. Liam mungkin netral. Dia lebih bisa berpikir dewasa, karena paham posisi sulit Vian yang harus berdiri diantara mereka dan mamanya. Sedang Cello yang suka merajuk, pasti akan uring-uringan dulu sebelum menerima sahabat masa kecilnya itu kembali.
Apakah Daren masih menyimpan kecurigaannya? Iya, masih. T
