Satria sampai melotot mendengar permintaan Mateo. Heran! Orangnya memang tidak banyak omong, tapi sekalinya buka mulut pasti bikin puyeng. Kemarin saat dua kali melamar Nay juga gitu. Ibra dan yang lain tertawa menggeleng melihat muka cengo Satria yang seperti orang kerampokan. Mana yang dirampok adalah anak gadis kesayangannya lagi. Mau menolak juga tidak mungkin, karena Daren sudah menyanggupi syarat yang dia ajukan. “Maksudnya mereka mau dinikahkan bareng kakaknya Daren? Itu tinggal dua minggu lagi. Mana cukup waktunya untuk mengurus surat-suratnya!” Kepala Satria dibikin cenat-cenut. Nggak Daren, nggak bapaknya sama saja apa-apa mintanya grusa-grusu gitu. “Dua minggu cukup, Om. Liam dan Kak Shera juga bisa beres kok,” sahut Daren. “Kamu pengecualian. Nggak bakal cukup!” ujar Cello