Usai memastikan Aira dalam kondisi baik-baik saja, Raka baru melihat bayinya lagi. Ia tersenyum puas karena bayinya juga tidak kekurangan suatu apapun. Bayi laki-laki itu masih menangis dan menggeliat lucu ketika diletakkan di atas d**a Aira. Aira kembali ikut menangis karena akhirnya ia bisa melihat anti kecilnya. Ia seolah mendapatkan kekuatan yang begitu besar untuk menyentuh pipi bayinya. Padahal, ia sudah terlalu mengantuk karena efek dari obat bius dan ruangan yang sangat dingin. "Hei, Bintang. Ini Mommy," bisik Aira. "Ini Daddy," ujar Raka. Ia menunduk untuk mengumandangkan adzan dan iqomah di telinga putra kecilnya. Tentu saja, Raka melakukannya dengan penuh rasa syukur dan haru. Bintang kecil perlahan terlihat tenang di pelukan Aira meskipun itu momen itu tak berlangsung lama