104. Hadiah yang Terlambat

1361 Words

Beberapa bulan berlalu di kehidupan Aira. Ia benar-benar lelah dengan banyak hal saat ini. Ia sudah tiba di semester akhir kuliahnya yang ia kira akan mudah. Namun, nyatanya tidak! Ia disibukkan dengan skripsi yang menyita waktunya. "Ah, judul aku ditolak lagi!" Aira menggerutu seraya mendaratkan bokongnya di sebelah Indri. Indri mengacungkan tangannya ke atas. "Sama! Aku udah 2 kali ditolak. Nggak tahu lagi mau bikin apa. Otak aku udah mentok." "Sama banget, ini judul kedua. Aku capek," kata Aira. Ia meletakkan kepalanya yang terasa berat di atas meja dengan ranselnya sebagai bantal. "Aku orderin kamu bakso. Kita makan dulu baru mikir lagi, oke?" Indri menepuk bahu Aira dengan lembut lalu segera berdiri. Aira tersenyum tipis melihat Indri berlarian ke salah satu warung bakso yang ada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD