Beberapa minggu berlalu dalam kehidupan Aira. Kini, kandungannya sudah menginjak usia 20 minggu. Ia sudah melewati masa-masa trimester pertama yang begitu melelahkan dan kini, ia bisa makan apa saja yang ia inginkan tanpa rasa mual. Tubuhnya juga jauh lebih bugar hingga ia bersemangat untuk menyelesaikan skripsinya. Aira juga bisa merasakan gerakan lembut bayinya terkadang. Ia benar-benar bahagia karena ia sadar di dalam tubuhnya ada satu nyawa lagi yang sedang bertumbuh di sana. Bahkan, perutnya yang semula datar, kini sudah agak membuncit. Mungkin belum terlalu terlihat karena tubuhnya yang kecil, tetapi ketika ia meraba perutnya ia bisa merasakan perubahan di sana. Dan siang itu, sepulang dari kampus, Aira memutuskan untuk makan es krim di sebuah kedai yang tak jauh dari kampusnya. Ia