Zefanya duduk di meja kerja Reagan saat Grace dan Saysa dengan takut-takut memasuki ruangan mewah tersebut. Keduanya saling pandang dengan gurat ketakutan, napas pun nampak tertahan tegang. “Duduk,” perintah Nyonya Besar Lycus dingin dan datar. Di belakangnya ada Gabe serta dua bodyguard lain yang berdiri, ikut menatap dua wanita pengadu tersebut dengan tajam. Grace dan Sasya duduk, kepala menunduk, dan meremat telapak tangan mereka sendiri. Di mana telapak tangan itu sudah sedingin es batu. “Kalian tahu kenapa saya memanggil kalian berdua kemari?” seringai Zefanya. Sebuah senyuman beku yang memperlihatkan kekuasaannya di ruangan tersebut. Ya, sebagai Nyonya Besar Lycus memang ia sangat berkuasa untuk berbuat apa pun. Dua karyawan menggeleng meski sebenarnya dalam hati sudah bisa mend