Kini … jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Suara deburan ombak yang menghantam bebatuan, ditambah suara kicauan sekelompok burung yang tengah terbang untuk kembali ke sarangnya, terdengar sangat menenangkan pada indra pendengaran. Sepasang suami istri yang baru saja selesai melakukan ibadah yang bernilai pahala itu, nampak berdiri menghadap pemandangan indah di luar sana dengan seulas senyum mengembang di wajah mereka. Azeil, yang baru saja melilitkan selimut putih pada tubuh istrinya, kini memeluk tubuh kecil itu dari belakang, lalu mengecup puncak kepala Dyra dengan lembut. “Yang, nanti malem … lagi, iya?” ajak Azeil dengan suara menggoda. Dyra yang tengah serius memandang keluar, seketika menepuk lengan pria yang tengah memeluknya itu, lalu mendelik tajam. “Barusan sampai tig