Bab 48. Sebuah Rasa

1229 Words

Happy Reading Agatha dan Maxwell duduk di ruang tengah seraya menikmati secangkir teh hangat. Keduanya masih belum memulai obrolan secara intens, hanya sesekali Agatha melirik ke arah Maxwell yang masih duduk tenang seraya menatap ponsel. "Jadi, mau ngomong apa?" Agatha akhirnya bertanya terlebih dulu, ia tidak begitu suka situasi canggung seperti ini. Maxwell mengangkat pandangannya dari layar ponsel. "Bukan hal serius, cuma mau bilang kalau seminggu ke depan aku mungkin tidak akan datang kesini," kata Maxwell. "Kenapa?" Agatha kembali bertanya, ekspresinya terlihat kaget. "Mau kemana lagi?" tanya Agatha lebih mendesak. Sudah hafal hobi Maxwell yang suka mengeksplor alam. "Hahaha kenapa bertanya seperti itu? Kelihatan banget kalau mau pergi?" Maxwell tertawa kecil, diletakkannya pon

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD