Gadis itu membuang nafas beratnya sebelum melangkah masuk ke sekolah barunya,ini bukan pertama kali dia menjadi murid baru.Tapi sudah beberapa kali setahun belakangan ini.Rasa yang dialami anak baru biasanya sudah tidak bisa dia rasakan lagi,karena terlalu seringnya dia berpindah sekolah.
Aneh.Kesan yang melekat pada gadis itu,dia tampak mencolok dengan seragam sekolah lamanya dian tara siswa asli sekolah ini.Tapi itu bukan menjadi masalah untuk gadis itu,toh niatnya sama-sama mau belajar.
Gadis itu mengedarkan pandangannya,dia mencari ruang kepala sekolah.Dia mendengar suara pekikan dan teriakan yang jelas memekakan telinganya.Entah apa yang membuat barisan siswi di depannya berteriak histeris.
“Welcome my prety girl.”
Tiba-tiba dia merasakan ada yang merengkuh bahunya.Siapa?perasaan gue ga punya kenalan disini.Batinnya.Bersamaan dengan itu terdengar decak kesal dan helaan nafas kecewa dari para siswi tadi.
“Lo siapa,gue ga kenal lo.”Gadis itu menyingkirkan tangan yang sedang bertengger pas di bahunya.
“Oh ayolah,jangan jadiin konflik semalem buat jadi alesan lo ga anggep gue pacar.”Ucap pria tadi dengan nada kecewa.
Pacar?kenal juga enggak,pacar.Batinnya.
“Kenapa lo pindah ke sini?lo takut gue digodain ya.Oh,gue cuma cinta sama lo.”Pria itu akan memeluk bahu gadis itu,tapi gadis itu segera menghindar.
Lama-lama ngeselin ya.Gadis itu menginjak keras kaki pria kurang ajar itu,membuat si pria mengaduh kesakitan.
“Dengerin ya,gue ga kenal siapa lo.Dan gue bukan pacar lo.Dasar gila.”Ucapnya sebelum berlalu pergi meninggalkan pria itu.
**
“Kenalin nama gue Kiesza,kalian bisa manggil manggil gue Kie atau terserah kalian.”Gadis itu memperkenalkan dirinya di depan teman-teman barunya.
“Kalo gue panggil sayang boleh ga?”Celetuk salah satu siswa membuat siswa di kelas tertawa,
“Boleh,kalo lo mau kena bogem dari Zee.”Kali ini pihak siswi yang menjawab.
“Emang dia...”
“Iya pacarnya Zee,gue liat ko tadi pagi Zee ngerangkul dia.”
“Heh sudah,Kie boleh duduk kita lanjutin pelajaran kemarin.”Ucap Bu Meta menengahi.
Zee?dirangkul?tadi pagi?Oh jadi namanya Zee.Batinnya
“Pstt...kenalin gue Laras,gue rasa kita bisa jadi temen.”Siswi disebrang bangkunya berbisik pelan karena pelajaran sudah dimulai,dan Kiesza hanya tersenyum ramah sebagai tanda setuju.
Ngomong-ngomong soal kejadian tadi pagi,dia harus tau semua tentang Zee.Laras pasti tau,secara dilihat-lihat Zee tampang-tampang most wannted.
**
Riuhnya kantin saat jam istirahat ditambah dengan sorak sorai siswa yang seolah menyemangati dua siswa yang tengah beradu jotos.
“b******k,lo ngambil cewe gue.”
Zee hanya menyeringai,dia sudah terlalu sering dipukuli seperti ini oleh pacar dari gadis yang dia pacari.
“Cewe lo yang b******k,kenapa mau gue ajak pacaran padahal dia udah punya lo?”Zee menghentak keras cekraman di kerah kemejanya.
“Brengsek...” Ketika tangan itu akan mendarat di pipinya lagi,dengan cekatan Zee menahan tangan itu.
“Salah gue dimana?dia mau-mau aja gue pacarin.”Zee melirik gadis yang berdiri tidak jauh darinya.”Iya kan Silvi?”Sudut bibirnya terangkat sebelah mengukir senyum jahat disana.
“Ikut gue.”Gadis bernama Silvi itu diseret paksa oleh pacarnya.
Zee menhendik acuh dan siswa yang berkumpul tadi berdecak kecewa karena hiburan mereka sudah usai.
“Are you ok?”Tanya Damar.
Zee mengusap sudut bibirnya yang terasa perih.Sebelum tertawa menanggapi pertanyaan bodoh dari Damar.
“Udah biasa buat gue.”Ucapnya.
Matanya menangkap objek menarik yang dia temui pagi tadi.Gampang bersosialisasi huh?udah dapet temen aja.Batinnya ketika tau gadis itu menggandeng tangan gadis lain sambil terkikik.
“Eh anak baru,lobisa duduk disini bareng gue.”Teriak Zee,tidak mungkin memanggil gadis itu dengan sebutan ‘sayang’ tadi pagi dia berani menginjak keras kakinya,lalu apa lagi? bisa-bisa gadis itu memukulnya.
Tapi gadis itu berjalan mendekat kearahnya,Zee sudah mengambil ancang-ancang siapa tau benar gadis itu akan memukulnya.
“Gue gabung,ga masalah kan?”Bukan hanya Zee yang kaget,melainkan teman dari gadis itu juga sama kagetnya.
“Boleh banget,gabung aja.”Sela Damar dengan senyum ramahnya.
Tidak,gadis itu incarannya tidak ada yang boleh memiliki gadis itu selain dirinya.Tidak akan pernah dia biarkan ada yang mendekati gadis itu,walaupun hanya Damar sekali pun.