Hanna berbaring lemas saat sesuatu yang mendesaknya sedari tadi akhirnya keluar juga. Sedangkan Darmo tersenyum puas karena dapat membuat Hanna merasakan pelepasan, hanya dengan permainan jarinya dari luar celana dalam gadis itu. Hanna menatap pria paruh baya di depannya dengan sayu. Lalu merentangkan tangannya agar Darmo memeluknya. Dan tentu saja dengan senang pria itu memeluk Hanna dengan posisinya setengah menindih gadis itu. "Apa yang terjadi sama Hanna, Pak? Kenapa tiba-tiba Hanna jadi lemas." tanya Hanna dengan napas terengah. Darmo tersenyum simpul mendengar ucapan Hanna. "Tapi rasanya puas kan, Non?" tebak Darmo. Dengan pipi bersemu Hanna menganggukkan kepalanya. Membenarkan tebakan pria paruh baya di depannya. "Padahal saya hanya memainkannya dari luar saja, Non. Tapi sudah