Hari pertama menjadi seorang istri, hanya satu kata untuk mewakili semua. Kacau! Sebagai menantu Amel jelas sudah gagal menjaga nama baik. Ia bangun hampir menjelang sore, belum lagi semua orang tiba-tiba saja mendadak hilang dari peradaban. Hang tak tahu dimana, ke dua anak tirinya juga tak ada. Good! Very-very good! Amel memijat pelipisnya. Sumpah dia nggak lagi oleng gara-gara minuman keras apalagi alkohol sembilan puluh persen, pengobat luka. Nggak! Kepalanya mendadak pusing, ditambah lagi Amel merasa mual. Mungkin efek bangun terlalu siang dan perut karetnya kosong melompong. "Hoekk.." tuh, kan! Lagi! Terhitung sudah lima kali Amel bolak-balik kamar mandi cuman buat muntahin air yang bercampur sedikit busa. "Ini kenapa sih?! Nggak enak banget body gue!" gerutu Amel. Mendadak jug