56. Kamu... Panji_Edited

1549 Words

Jani mungkin sudah gila. Jani juga mungkin sudah kehilangan akal sehatnya. Hanya saja—kali ini, yang ia lihat di depan matanya, dia tidak mungkin bermimpi karena sesak di dadanya itu nyata, dan makin ke sini makin menjadi-jadi, tapi dia masih bisa bernapas dengan paru-parunya meski agak pendek-pendek. “Panji?” Jani memanggil pria di depannya ini sekali lagi. Kepalanya pening, penglihatannya buram, tapi Jani tetap memaksa untuk tetap bisa melihat sosok yang begitu ia rindukan. “Tidak. Saya bukan, Panji.” Perempuan itu menggeleng, yang tanpa sadar membuat air matanya mengalir tumpah ruah. Jani susah payah berdiri, masih merengkuh wajah itu, menatapnya penuh haru. “Ini…ini mata Abang. Aku tahu. Kamu…kamu Panji.” Lirihnya. Orang yang Jani sebut Panji ini tetaplah sama yaitu, Dafa. Mungk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD