Nara baru saja selesai memasak makanan untuk sarapannya pagi ini bersama Damar. Dia juga sudah membersihkan wastafel dan peralatan masak lainnya. Bahkan semua makanan yang dia masak tadi sudah tersusun rapi di atas meja makan. Tinggal menunggu Damar datang saja lalu sarapan bersama. Ding! Dong! Nara tidak jadi mendaratkan pantatnya saat mendengar suara bel di depan sana berbunyi. Dengan kedua sudut bibirnya yang mengembang ke atas, Nara sedikit bergegas membuka langkahnya menuju pintu utama. Dia yakin sekali yang datang itu adalah Damar. Klik! Nara membuka pintunya. Namun bukan Damar yang berdiri di depannya saat ini. Tapi Bude Rina! “Bude!” seru Nara tak kalah senang, meski sejak tadi dia menantikan kedatangan Damar namun yang datang adalah Bude Rina, Nara lantas menghamburkan dir