Nara seketika merasa tegang saat seorang pria yang berada di bawah pengaruh alkohol masuk ke dalam lift bersamanya. Belum juga sepuluh menit berlalu setelah perdebatannya dengan Damar tentang penculik. Sekarang Nara sudah dihadapkan dengan seorang pria seperti ini. Pria itu jelas menatap Nara dengan pikiran kotornya. Mustahil pria itu tidak memikirkan hal itu saat melihat seorang wanita yang sangat cantik pada situasi seperti ini. Nara ingin keluar sebelum pintu lift tertutup. Namun pria itu menangkap tangannya dan mencengkeramnya dengan sangat kuat. Nara berteriak! Namun gedung apartemen ini sangat sepi saat jam rawan seperti ini. Tangannya terus menahan pintu agar lift tidak segera tertutup. Nara menangis panik. Siapa pun tolong selamatkan Nara dari pria mabuk ini! “GENARA!” Suara Da