Damar tersenyum simpul mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Ammar kepadanya. Tentu saja dia ingin menikahi Nara dan menjadikan wanita itu satu-satunya tempat dia berkeluh kesah dan melepas penat setelah seharian bekerja. Merajut masa depan berdua, saling berbagi cinta, serta kasih sayang. Dan memiliki beberapa orang anak agar Kalia tidak kesepian saat bermain. Ah, sungguh indah, bukan?
Memang hubungannya bersama Nara masih seumur jagung. Tapi entah dari mana keyakinan itu datang, Damar berniat untuk menjadikan Nara pendamping hidupnya dan menjadikan wanita itu sebagai ibu sambung untuk Kalia. Setiap hari keyakinan itu semakin kuat. Tinggal menunggu waktunya saja untuk mengutarakan maksudnya pada Nara.
“Tanpa aku mengenalnya lebih jauh, aku tahu kalau Mbak Genara itu orang yang baik
