Makan Malam Bersama Arni

1522 Words

“Mas, kamu yakin Ibu kamu yang ngundang aku untuk makan malam bersama?” Nara menoleh ke samping kanan. Dia masih tidak sepenuhnya yakin jika Arni mengundangnya untuk makan malam. Entah kenapa Nara merasa hal ini hanya akal-akalan Damar saja dan mengatakan Arni yang mengundangnya. “Kamu masih tidak percaya sama saya?” Damar menghela napasnya sedikit berat. Ini adalah pertanyaan yang sama yang telah Nara lontarkan sebanyak empat kali kepadanya. “Bukan begitu, Mas. Aku hanya—" “Hanya apa?” Damar langsung memotong kalimatnya. “Sudahlah Genara. Apa pun yang kamu takutkan sekarang, itu tidak akan pernah terjadi. Percaya sama saya, oke?” lanjutnya berusaha meyakinkan. Entahlah, Nara hanya takut Arni tidak menyukai dirinya. Nara hanya wanita biasa. Terlahir dari keluarga yang juga biasa pula.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD