“Aku akan pulang terlambat hari ini.” Rael menatap istrinya yang saat ini sedang fokus memasangkan dasi untuknya. Maevea mengangkat wajahnya membalas tatapan sang suami. “Tengah malam?” “Pukul sebelas malam aku akan berada di rumah.” “Baiklah kalau begitu.” Maevea mengelus dasi Rael yang sudah rapi. “Selesai.” Rael memeluk pinggang istrinya dengan kedua tangannya. Hanya dengan tarikan singkat tubuh Maevea sudah menabrak tubuhnya. Tanpa kata Rael mencium bibir Maevea. Melumatnya dengan lembut seperti bibir Maevea adalah permen kapas yang sangat halus dan manis. Kedua tangan Maevea dikalungkan ke leher Rael. Dia membalas ciuman Rael dengan senang hati. Ciuman selesai. Rael membelai bibir basah Maevea. “Aku sangat menyukai rasa manis di sini.” “Kau bisa merasakan manisnya kapanpun