"Mischa udah standby di ruangannya?" Vero menumpukan siku kanannya pada meja bar. Ia saat ini sedang mengawasi coffee shop miliknya. Mengira-ngira besaran pendapatan hari ini melalui uang fiktif yang berada di atas kepala pelangganggannya. Harum bertambahnya pundi-pundi kekayaan semakin dekat tercium hidung Vero. "Lima belas menit lalu izin, Pak." Selepas makan siang tadi ia belum melihat tampang menyebalkan Mischa. Kafe sedang ramai-ramainya, tapi pegawainya itu malah kabur entah kemana. Vero merasa rugi telah menggaji Mischa dua digit di depan enam angka nol, jadinya. "Nitip pesen nggak?!" tanya Vero menyelidik. "Jemput sekolah Adek Bos, katanya Pak." Tangan Vero tergelincir. Tubuh bagian sampingnya terbentur meja. "Saya Bos kamu!" ucapnya setelah membenarkan posisi. Shaker d