16

1243 Words

Vero sesekali tersenyum, meringis lalu menggaruk kepala sebelum mengeluarkan kekehan kecil, membuat Justine menatap laki-laki itu dengan perasaan kesal bercampur ngeri. Bayangkan saja, sejak tadi Justine curhat meminta bantuan Vero untuk urusan perumah tanggan, Pangeran Husodo itu malah mesam-mesem nggak jelas macam orang kesambet setan. "Si Bangke!” kesal Justine, “lagi mikir jorok ini pasti. Vero!!" Teriak Justine kala memanggil nama Vero. Habis sudah kesabaran Justine berteman dengan Pangeran Husodo. Gilanya nggak waras-waras. Plakkk!! "Kutil Anoa! Jast-just minuman anak SD! Gue tebas burung perkutut lo. Kenapa lo hancurin imajinasi gue tentang keluarga bahagia sama Stefan, Hah!!” Bentak Vero tak habis pikir. Kenapa juga ia harus memiliki sahabat nggak pengertian macam Justine. "Y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD