Cerita Mereka Hari Ini

2353 Words

Ina terdiam. Langkahnya ikut membeku di atas trotoar yang mulai terasa dingin karena angin malam berembus pelan. Cahaya lampu jalan memantul samar di permukaan matanya yang basah. Ia tidak menjawab. Bukan karena tidak ingin. Justru karena terlalu ingin. Pertanyaan Dhannis barusan masih menggantung di udara. Kata-katanya masih membekas jelas di telinga Ina seperti gema dari ruang kosong: "Boleh nggak aku ada di samping kamu, bukan cuma malam ini, tapi untuk setiap waktu dan hari - hari ke depan?" Ia seharusnya senang. Bahkan lebih dari sekadar senang. Itu adalah kalimat yang dulu pernah ia bayangkan akan keluar dari mulut Dhannis, lelaki pendiam yang kadang juga jutek yang pernah mengisi kepalanya diam-diam, dan di saat yang bersamaan sempat ia pikir hanya akan tinggal sebagai ilusi, sebe

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD