Bab 15

1191 Words

"Aku tidak bisa terus hidup seperti ini! Ini semua gara-gara w************n itu, kalau saja dia tidak menikah dengan Noah kehidupanku tidak akan seperti ini," gerutu Maya sambil terus menggigiti kuku jarinya. Di tengah kemiskinan dan hidup yang jauh dari gemerlap seperti dulu, Maya mulai memutar otak. Hari-hari penuh kesulitan membuatnya merasa hidupnya semakin hancur. Maya berpikir keras mencari cara untuk kembali mendapatkan kembali atas hidupnya, terutama untuk membantu Nico, anak kebanggaannya. Suatu sore, Maya duduk termenung di depan jendela kecil apartemen mereka yang kumuh. Pikirannya terbang jauh, mencari seseorang yang mungkin bisa membantunya keluar dari situasi ini. Pikirannya tiba-tiba terlintas pada Nyonya Sarah, mantan mertuanya. Meski dulu hubungan mereka tak terlalu baik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD