Bab 65

966 Words

"Sayang, mainnya jangan jauh-jauh," kata Seina sambil duduk di bangku taman. Dia memandangi Keanu yang tengah bermain dengan burung-burung kecil di rerumputan. Melihat wajah putranya yang lebih ceria dari tadi pagi membuatnya merasa lega. Dia berharap, Keanu terus sehat dan tumbuh menjadi anak yang pintar. Meskipun, dia harus kehilangan kasih sayang seorang ayah. Saat ia melamun, suara berat menginterupsi pikirannya. "Seina?" Seina mendongak dan melihat Raffael berdiri di hadapannya, mengenakan jaket kulit hitam. Wajah lelaki itu datar tanpa ekspresi. "Raffael?" Seina terdengar ragu. "Apa yang kau lakukan di sini sendirian?" tanya Raffael sambil melirik Keanu. Seina menghela napas, mencoba menghindari tatapan tajamnya. "Aku masih belum menemukan kontrakan yang cocok." Raffael terdi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD