Bab 50

969 Words

"Sayang, ayo bangun. Aku bawakan sarapan untukmu Seina membuka matanya perlahan. Suara berat nan seksi mengusik pendengarannya. Namun, begitu dia mengenali tempat ini, jantungnya langsung berdetak kencang. Dia tidak salah lihat—ini adalah kamar lamanya di rumah Noah. Ruangan itu tetap sama, hanya saja ada sedikit perubahan. Rak buku di sebelah kiri kini telah dipindahkan, diganti dengan pintu penghubung menuju kamar lain. “Kenapa aku di sini?” gumam Seina sambil mencoba bangkit. Noah tersenyum manis saat sang istri membuka mata. "Good morning, my Wife." Seina langsung terperanjat. Dia langsung teringat—rencananya untuk kembali tinggal di rumah almarhum ayahnya sudah hancur begitu saja. "Noah, kenapa aku ada disini? Bukankah seharusnya kamu membawaku ke rumah ayah?" tanyanya dengan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD