Bab 73

1017 Words

Seina duduk termenung di dalam kedainya yang sudah tutup. Keanu tertidur pulas di kursi panjang dekat jendela, memeluk boneka beruang yang diberikan Noah beberapa hari lalu. Hatinya terasa sesak setiap kali mengingat senyum lelaki itu, terutama saat dia melihat Noah melambaikan tangan pada Keanu dari jauh. “Katanya cinta, kenapa begitu saja sudah menyerah?” gumam Seina, memandangi meja di depannya. Jemarinya mengetuk-ngetuk permukaan kayu, menunjukkan betapa frustrasinya dia menahan rindu pada lelaki tua itu. “Harusnya dia berusaha lebih keras lagi! Bukannya menjauh seperti ini. Dasar bodoh!” Dia mendesah panjang, mencoba mengusir rasa rindu yang semakin menggerogoti hatinya. Jujur, setelah sekian lama tak bertemu, dan kini bertemu kembali, ada rasa bahagia melihatnya dalam keadaan baik.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD