"Kenapa Paman Pras tidak segera menghubungiku? Aku tidak mungkin terus-menerus tinggal disini, beberapa saat lagi, Noah pasti akan menemukanku," gumam Seina sambil mondar-mandir di ruang tamu. Perasaan cemas dan penasaran bercampur aduk di hatinya. Tiba-tiba, dering telepon tua yang ada di sudut ruangan berbunyi. Seina bergegas mengangkatnya. “Seina, ini Paman,” suara Paman Pras terdengar serius. “Paman, bagaimana hasil penyelidikannya?” tanya Seina penuh harap. “Aku menemukan sesuatu yang penting. Besok pagi, Paman akan ke tempatmu untuk menunjukkan bukti yang kutemukan. Kau harus bersiap, karena ini bukan sesuatu yang mudah untuk diterima,” ujar Paman Pras dengan nada berat. Hati Seina berdebar. “Baik, Paman. Aku akan menunggu.” --- Keesokan Harinya Pagi-pagi sekali, Paman Pras t