"Hubby, kenapa kamu tidak membangunkanku? Aku ada meeting pagi ini," kata Seina sambil memasang anting di telinganya. Noah menarik tubuh istrinya supaya duduk di pangkuannya. "Kamu tidur terlalu nyenyak, Sayang. Aku tidak tega membangunkanmu." Wajah cemberut Seina membuat Noah gemas sekali ingin menciumnya pagi ini. Namun, itu tidak mungkin dia lakukan di hadapan sang mama yang suda melotot tajam ke arahnya. Apalagi wajah kesal Nico yang menahan amarah adalah pemandangan indah yang mewarnai pagi ini. Sebenarnya, Nico tidak ingin tinggal di rumah ini. Dia sudah merasa kalau Noah akan memanfaatkan situasi ini untuk membuatnya cemburu. Namun, mau bagaimana lagi, Omanya yang menginginkan dia tinggal disini. Nyonya Sarah pun memperhatikan raut wajah putranya yang terlihat bahagia bersama d