Anya sudah setengah terlelap ketika mendengar pintu paviliun Arya dibuka. Karena aktifitas seharian ini lumayan banyak memakan tenaga, Anya jadi mengantuk dan memutuskan tidur lebih sore karena Arya juga yang tidak kunjung datang. Sepertinya Arya belum menyadari jika Anya lah yang kini sedang tidur di tempat tidurnya karena lelaki itu tampak sangat terkejut ketika akhirnya ia dan Anya bertujar tatap lagi malam itu. "Anya?" Arya terlihat memastikan yang dilihatnya bukan hanya halusinasi semata karena bentuk kefrustasiannua seharian ini. Lelaki itu tampak menggunakan kacamata yang tidak pernah Anya lihat sebelumnya, Anya bahkan tidak tahu jika Arya memiliki mata minus. Kini Arya melepas kacamata itu, mengusap matanya sebelum kembali memastikan jika Anya masih berada di hadapannya. "Is tha