bc

It Takes Two To Tango

book_age16+
757
FOLLOW
6.3K
READ
contract marriage
family
independent
CEO
comedy
sweet
bxg
office/work place
first love
passionate
like
intro-logo
Blurb

Mencintai seorang wanita yang lebih tua bukanlah impian Nero Ganendra Goldman. Terlebih, ia tidak ingin jatuh cinta lagi setelah patah hati yang ia alami.

Akan tetapi, takdir selalu mempunyai rahasianya sendiri. Pertemuan tidak terduga antara dirinya dengan Viola Aleyna Widjaya telah membuat hatinya mencair. Gadis cerdas, cerewet, dan juga keras kepala itu berkali-kali bersinggungan dengan dunianya. Dan tiba-tiba, gadis itu datang membawa sebuah lamaran untuknya...

Menjalin hubungan dengan seseorang, apalagi menikah, bukanlah tujuan hidup Viola. Meskipun berasal dari keluarga yang bahagia, ia tahu jika ia tidak membutuhkan seorang pria di sisi wanita sukses sepertinya.

Namun, perjumpaannya dengan pria dingin dan menawan itu telah menggoyahkan prinsip hidupnya. Terlebih, pria itu bisa menjadi kunci baginya untuk tinggal kembali di New York. Karena itulah ia akan melakukan apa saja demi bisa tinggal lagi di New York. Apa saja bahkan meskipun harus menjalani sebuah pernikahan tanpa cinta.

chap-preview
Free preview
Chapter 1. Saatnya Menjadi Hero
Kepulangannya ke New York kali ini bukanlah keinginan Nero. Bahkan seandainya dirinya boleh memilih, ia tidak ingin lagi pulang ke kota ini. Nero tidak suka hidup di New York, dan terlebih, ia tidak suka harus hidup di bawah atap yang sama dengan ayahnya yang dingin dan tukang perintah. Sejak kecil, Nero tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu. Ibunya yang keturunan Asia, tinggal di New York setelah menikah dengan James, ayah Nero. Pada awalnya, kehidupan mereka sempurna meskipun ayahnya sibuk di perusahaan dan mereka hanya memiliki waktu bersama selama akhir pekan. Namun, itu sudah lebih dari cukup bagi Nero dan ibunya. Mama, begitu Nero selalu memanggilnya, akan di rumah bersama Nero kecil. Memasak makanan kesukaan Dad, menemani Nero bermain, atau mengajaknya berjalan-jalan di Central Park. Oh, Mama juga suka sekali melukis dan menyanyi. Kadang mereka berdua akan duduk di taman seharian dan melukis di sana. Bagi Nero, Mama adalah wanita paling cantik dan paling baik yang pernah ia tahu. Beberapa kali dalam satu minggu, Mama akan bertemu teman-temannya di komunitas melukis. Hanya saja, Mama tidak pernah membawanya pergi. Nero akan ditinggal di rumah bersama para pengasuh. Akan tetapi, saat itu bukan masalah untuknya karena ia punya banyak sekali mainan di rumahnya. Ia akan sibuk bermain hingga Mama pulang. Lalu, semakin lama Dad semakin sibuk dan semakin jarang memiliki waktu untuk mereka berdua. Bersamaan dengan itu, sikap hangat Dad perlahan hilang dan mulai digantikan sikap dingin, tegas, dan terlalu otoriter. Semua kegiatan di rumah diatur oleh Dad dan diawasi orang kepercayaannya. Tidak boleh ada yang melanggar apa yang sudah pria itu perintahkan. Jam makan, tidur, belajar, menonton televisi, semua sudah ditentukan. Kegiatan Mama bertemu teman-teman melukisnya pun dilarang. Seiring dengan itu, hubungan kedua orangtuanya semakin memburuk. Mama dan Dad sering sekali bertengkar. Nero sering mengintip dari kamarnya ketika Mama dan Dad saling berteriak dan memaki. Mama menangis dan melempar barang-barang, lalu Dad akan memukul Mama. Kasih sayang Mama pada Nero pun semakin hari semakin memudar. Tidak ada lagi yang memperhatikannya. Tidak ada lagi yang peduli padanya. Mama berubah menjadi orang yang dingin seperti Dad. Tangisan Nero tidak pernah lagi dipedulikan. Ia tak ubahnya seorang anak yang tidak memiliki orangtua. Puncaknya, Mama ketahuan berselingkuh dan pergi dari rumah. Beliau bahkan tidak merasa perlu untuk membawa Nero pergi dan memisahkannya dari sikap otoriter Dad. Dan yang lebih buruk, Mama tidak mengucapkan selamat tinggal padanya. Mama tidak peduli padanya. Hanya ada ibu Rahma, pengasuh yang Mama bawa dari Indonesia, bersama Nero di rumah. Namun, itupun hanya berlangsung selama beberapa lama. Ketika Nero lulus sekolah dasar, Dad memulangkan ibu Rahma ke Indonesia. Ia menangis, meraung, dan memohon pada Dad agar mengijinkannya pergi bersama ibu Rahma. Akan tetapi, Dad sama sekali tidak mengindahkan keinginannya dan mengurung Nero di kamar sampai ibu Rahma pergi. Sejak itulah hidup buruknya dengan Dad dimulai. Semua kegiatannya harus sesuai arahan Dad. Dia harus menjadi apa yang Dad inginkan, bukan apa yang ia inginkan. Setiap ia pergi, akan selalu ada pengawal yang menemaninya. Nero bahkan tidak boleh bermain dengan teman-teman sebayanya hingga ia benar-benar tidak memiliki teman. Pada awalnya, Nero menerima semua itu. Ia percaya bahwa itu, seperti yang selalu Dad katakan, adalah untuk kebaikannya sendiri di masa depan. Seorang pria harus tegas kepada keluarganya agar apa yang terjadi dalam hidup mereka tidak terjadi lagi. Kemudian, ia mulai mengenal Andhita ketika berada di kelas sembilan. Andhita baru saja pindah dari Jakarta. Nero jatuh cinta pada gadis itu, dan Andhita pun merasakan hal yang sama. Nero menyembunyikan hubungannya dengan Andhita dari Dad dan para pengawal. Ia hanya berbicara dengan Andhita saat mereka berada di dalam kelas di mana para pengawal tidak bisa mengikutinya. Hubungan mereka baik-baik saja awalnya. Ia melakukan apa yang Dad ajarkan agar Andhita tidak pergi seperti Mama. Nero mengatur Andhita tentang apa yang gadis itu harus lakukan atau tidak. Namun, ternyata gadis itu melakukan hal yang sama dengan apa yang Mama lakukan. Gadis itu berselingkuh darinya. Setelah itu, Nero tidak pernah dekat dengan orang lain lagi. Ia benar-benar menjadi pria dingin seperti Dad. Namun, bahkan meskipun Nero sudah berubah menjadi seperti Dad dalam segalanya, ia masih tidak bisa melupakan Mama. Ia ingin bertemu Mama dan bertanya kenapa wanita itu meninggalkannya. Apa Mama memang tidak pernah mencintainya? Hal itulah yang membuatnya pergi ke Singapura, negara asal Mama. Ia bertengkar hebat dengan Dad karena itu. Nero hanya ingin bertanya pada Mama. Akan tetapi, tidak ada Mama di sana. Oma berkata jika Mama kembali ke Indonesia. Mama adalah keturunan Indonesia dari Opa dan Singapura dari Oma. Nero menyusulnya ke sana. Mama tinggal di rumah masa kecilnya di kota Bandung. Akan tetapi, wanita itu bahkan tidak mau menemuinya. Berkali-kali Nero datang dan mencoba, tetapi Mama tidak pernah ingin menemuinya. Wanita itu bahkan pergi lagi entah ke mana. Dan pada akhirnya, Nero menyerah untuk menemui Mama. Penolakan Mama membuktikan jika wanita itu memang tidak pernah peduli padanya. Sebenarnya, setelah penolakan itu, Nero berencana untuk pulang lagi ke New York. Akan tetapi, ketika sedang berada di sebuah Mall di Jakarta, ia tidak sengaja melihat Muti di sebuah toko buku bersama adiknya. Gadis mungil itu menarik perhatiannya. Nero mengikuti gadis itu pulang, mengawasinya, dan menjadi penguntit selama berhari-hari. Muti adalah alasan kenapa akhirnya Nero memutuskan tinggal di Indonesia meskipun ia harus kembali bertengkar dengan Dad. Nero jatuh cinta pada gadis itu. Sangat jatuh cinta meskipun ia tidak tahu bagaimana cara menunjukkan perasaannya yang sebenarnya. Nero hanya tahu bahwa ia harus membuat Muti selalu berada di sampingnya. Meskipun dengan segala peraturan seperti yang ia dapatkan dari Dad. Dan itu jelas salah karena Muti pun akhirnya tidak tahan pada sikapnya. Hubungan mereka berakhir hanya dalam waktu yang sangat singkat. Gadis keras kepala itu benar-benar tidak tahan dengan sikap Nero yang terlalu mengatur. Akan tetapi, ia masih beruntung karena Muti tidak pergi dari sisinya. Hubungan mereka tetap terjalin meskipun bukan lagi sepasang kekasih. Nero cukup puas berada di samping Muti sebagai sahabatnya. Ia cukup puas bisa menjadi orang yang selalu bisa Muti andalkan setelah kepergian Damar, sahabat Muti. Asalkan Muti aman dan bahagia, itu sudah cukup untuknya. Nero bisa menyimpan perasaannya sendiri tanpa perlu Muti membalasnya. Kepulangan Damar ke Indonesia tentu membuat suasana berubah. Nero tahu jika sebenarnya Muti menyukai Damar juga. Gadis itu hanya bingung mengartikan perasaannya. Dan ini saatnya Nero menjadi ‘hero’ bagi hubungan Damar dan Muti. Kebetulan yang aneh karena ia tiba-tiba mendapatkan kabar tentang Dad yang mengalami kecelakaan hingga ia harus pulang dan mengurus perusahaan untuk sementara waktu. Nero berharap, dengan tidak adanya dirinya di samping Muti, gadis itu akan benar-benar menyadari apa yang ia rasakan bagi Damar. Nero sudah lelah berada dalam lingkaran cinta segitiga yang tak berujung ini. Damar yang bodoh karena memilih pergi dan pulang membawa gadis lain. Muti yang naif dan polos yang tidak menyadari perasaannya. Dan juga dirinya yang selalu bersikap seperti seorang sahabat meskipun ia selalu memiliki hatinya untuk Muti. Sekarang ini, saatnya bagi Nero untuk melepaskan semuanya. Ia akan selalu ada untuk Muti tentu saja. Senyum dan kebahagiaan gadis itu adalah tujuan utama hidupnya. Kapanpun Muti membutuhkannya, ia akan selalu ada untuk gadis itu. Ia hanya akan memberi Damar kesempatan untuk merebut hati Muti lagi selama ia pergi. Namun, jika pria itu gagal memenangkan lagi hati Muti, Nero akan maju dan tidak akan kalah lagi. Ia akan memenangkan hati Muti. Ia pastikan itu.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook