"Kenapa dia bisa - bisanya melihatku dengan tatapan seperti itu? Huft, sangat menyebalkan!" Ketus Mawar yang masih merasa kesal karena Marcel melihat dirinya yang seperti tadi. Mawar yang sudah berpakaian lengkap malah memilih untuk tidak keluar dari kamar mandi, dia masih mengamati keadaan sekitarnya dengan membuka pintu kamar mandinya lalu mengintip kearah kamarnya. Dia tidak ingin bertemu ataupun melihat Marcel dulu. Dia masih merasa sangat kesal bercampur malu atas tindakan semboronya tadi yang menganggap tidak ada orang sama sekali didalam kamar, sama seperti dirinya masih seorang diri belum menikah. 'Sepertinya dia sudah tidak ada lagi, Sykurlah.' Batin Mawar lalu secara perlahan Mawar keluar dari tempat persembunyiannya. Mawar sudah dapat bernafas lega, akan tetapi dia masih haru