SATU BULAN

1518 Words

"Sudah jangan banyak berpikir," Danis membujuk Abizar. "Kita semua memiliki kepentingan dalam hal ini, jadi tidak mungkin menggagalkan penyelidikanmu." "Itu betul, tapi..." Abizar menatap Danis. "Tapi apa?" Danis balas bertanya. Abizar geleng geleng kepala, "Aku seperti terjerumus. Untuk kasus ini, aku hanya bisa pasrah." Danis tertawa terbahak bahak, "Kita ketemu Ghea dan jelaskan segalanya. Dia cukup dewasa untuk bisa mengerti situasi dan kondisi. Ghea juga tidak akan patah hati mendengar kabar ini." Abizar mengangguk, "Ok. Kita janjian besok. Sore atau malam. Pagi hari aku harus ke Puncak dulu." "Ok. Aku bisa," Danis melihat jadwal di ponselnya. "Nanti aku tanya Ghea." "Siap," Abizar mengiyakan. Tiba tiba Anin menghampiri Danis, "Aku mengantuk. Pulang sekarang ya?" "I

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD