"Kau kemana saja, Def?" tanya Xander dengan nada sedikit mendesak. Saat sedang menunggu di depan elevator pribadi, kedua pintu baja silver itu terbuka dan menampilkan sosok Defnie yang membawa tas belanja penuh barang di tangan kanannya. "Ah, aku tadi belanja sebentar bahan makanan ke supermarket," balas Defnie seraya berhambur ke arah dapur. Xander pun segera menyambar tas belanjaan Defnie diiringi rasa khawatir yang terbalut sedikit protes pada mantan adik ipar yang belum beristirahat padahal baru saja keluar dari rumah sakit. Sembari mengeluarkan bahan makanan, Defnie lantas meminta maaf atas sikap sembrono yang tak mengindahkan saran dokter dan mantan iparnya. "ARGH!" pekik kesakitan tiba-tiba menguar dari belah ranum janda berusia dua puluh tujuh tahun itu. Bukan tanpa sebab, ru

