When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Alea melihat tangan dan kakinya yang diikat oleh Vanno di atas ranjang. Ia menggeleng, dan berusaha untuk melepaskan ikatan di tangan dan kakinya. Agar Vanno mau melepaskannya. Namun percuma saja, ikatan di tangan dan kakinya begitu kuat sekali. Tidak bisa untuk dilepaskan oleh Alea dengan mudah. “Vanno… lepaskan…” Alea melihat Vanno yang masih bertelanjang dan menatap tajam pada Alea. “Kau minta utuk dilepaskan Alea? Tapi kau sudah kurang ajar sialan! Kau sudah berani menendangg milikku Alea! Kau memang wanita kurang ajar dan tidak tahu malu! Kau beraninya menendang milikku! Padahal kau tahu tubuhmu yang murahan ini sudah aku beli Alea! Kau sudah mengambil uang dan rumah untuk pria tua itu. Tapi kau masih saja mau menolak!” ucap Vanno. Membawa penjepit putting di tangannya dan juga