"Mas!” pekik Vio kesal kemudian ia melemparkan bantal ke tubuh sang suami. Jarek menangkap bantal yang di lemparkan ke arahnya. Ia tertawa geli melihat raut wajah sang istri yang marah itu. Entah mengapa sang istri sungguh terlihat gemas jika sedang cemburu seperti ini.
Vio semakin menatap kesal sang suami, ia pun memilih turun dari tempat tidur meninggalkan sang suami. Menyadari sang istri yang pergi, Jarek pun segera turun dan mengejar sang istri. Jarek menarik tubuh sang istri untuk dirinya dekap.
“Lepasin!” pekik Vio yang ada di dalam dekapan sang suami. Suaranya teredam di dad* suaminya sehingga pekikannya tidak terdengar.
Jarek memeluk tubuh sang istri begitu erat, tangan Vio bergerak memukuli punggung sang suami karena ia masih sangat kesal. Vio akhirnya terdiam, “mas jahat! Ken
