Jarek sudah sampai di depan kamarnya. Perlahan ia membuka pintu kamarnya, dan saat dia membuka kamarnya, kamarnya nampak gelap. Namun, jendela kamarnya terbuka sehingga ada pencahayaan yang masuk di kamar yang gelap itu.Vio berdiri melihat ke arah luar sambil bersedekap. Vio tidak mengalihkan pandangannya saat pintu kamar terbuka. "Ngapain kesini?" tanya Vio ketus tanpa menatap ke arah Jarek sama sekali. Axel mendongak untuk menatap omnya setelah mendengar suara seorang wanita yang nada suaranya menurutnya galak. Axel heran dengan omnya yang sedang tesenyum hingga ia berkata, "om, gila, ya?" Jarek langsung menatap keponakannya setelah ia menghidupkan lampu kamarnya. "Enak saja, kamu bilang om gila," protes Jarek karena dikatai keponakannya itu. "Kata mama kalau ada orang senyum-senyum

