Epilog

3580 Words

   Angin berhembus menyibak rambut Bryan yang berwarna cokelat keemasan dan mulai memanjang, semilir angin sore ini sangat menenangkan hatinya dengan di temani oleh secangkir teh hangat yang ia pegang. Semilir angin itu seakan memperingatkan Bryan agar tidak berlama-lama melamun, Bryan hampir saja menumpahkan isi teh yang ada di tangannya.    Bryan menatap sendu pada teh yang berwarna cokelat keemasan itu, warna yang sangat menyentuh hatinya. Wangi aroma teh di tangannya seakan menggelitik Bryan untuk meminumnya, rasa manis dan harus teh menyerbu sempurna ke dalam hidung Bryan. Kehangantan yang di berikan oleh teh tersebut membuat hatinya makin nyaman.    "Rasanya manis, sayang. Kamu pandai mencari produk yang bagus ya" gumam Bryan sembari menggosok pelan cangkir teh di tangannya.    "K

Great novels start here

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD