bc

Si Tuan Pemaksa

book_age18+
607
FOLLOW
5.0K
READ
HE
playboy
badboy
heir/heiress
sweet
bxg
office/work place
like
intro-logo
Blurb

"Pastikan tidak hamil, karena aku hanya ingin tubuh mu saja!"

Pernikahan yang rumit harus Berlian Murni alami dengan seorang lelaki yang memiliki kekuasaan penuh atas dirinya. Asegap telah membelinya dari kakaknya sehingga ia sudah tidak lagi bisa menolak setiap apa yang menjadi keinginan laki laki itu. Termasuk permintaan laki laki itu yang menginginkan Berlian untuk tidak hamil. Dan selain itu di dalam pernikahan itu juga Berlian harus membiarkan dan mengijinkan Asegap memiliki perempuan lain, selain dirinya. Berlian lagi lagi tidak boleh melarangnya, dan ia memang tidak berdaya.

"Baiklah, apakah ... apakah aku boleh memiliki pacar?"

Berlian merasa tidak adil, sehingga ia mengajukak sebuah pertanyaan bodoh. Hal itu tentu saja Asegap tidak mengijinkannya.

"Boleh. Tapi laki laki itu akan mati!"

Lalu apakah penikahan ini akan terus berlanjut sampai selesai kontrak. Atau Berlian memilih menyerah dan mengakhiri pernikahan itu dengan mengembalikan uang yang pernah Asegap berikan padanya.

chap-preview
Free preview
About Berlian
"Lepas!" Berlian mencoba melepaskan dirinya dari dekapan seorang lelaki yang saat ini hampir saja mencuri ciuman darinya. Lelaki brengsek yang entah siapa, karena Berlian pun tidak tahu. Saat ini gadis berusia dua puluh tahun itu sedang berada di club. Bukan! dia bukan sedang clubing atau pun happy happy dengan laki laki hidung belang di sana. Tapi karena sahabat sialnya. Ervan adalah sahabat lelakinya Berlian dari mereka kelas satu SD. Laki laki itu saat ini sedang mabuk karena diputuskan oleh kekasihnya. Ervan stres, sehingga membuat Berlian cemas. "Kita bermain sayang ..." laki laki itu menyentuh pipinya yang masih orisinil membuat Berlian marah sehingga ia menjambak rambut laki laki itu dengan kuat, sampai beberapa helai terjatuh. Enak saja, laki laki brengsek hidung belang itu telah berani menyentuh pipinya. Padahal ia telah menjaganya selama dua puluh tahun, tidak pernah mengijinkan laki laki manapun menyentuhnya, kecuali kedua orang tuanya saja. "Ahh!" lelaki itu berteriak karena jambakan Berlian. "mampus!" Berlian terkekeh puas, namun sial ia masih belum bisa melepaskan dirinya. "Jangan sok jual mahal, kamu pasti udah gak perawan. Ayo ONS sama aku, aku akan kasih berapa pun yang kamu mau cantik!" Laki laki itu hendak menciumnya, namun Berlian mengelak, meraih heel di kakinya, lalu ia pukulkan pada laki laki sialan itu. Dan lihatlah laki laki itu meraung hebat, memegang kepalanya sehingga dengan mudah Berlian melepaskan diri, namun tangan laki laki itu kembali menangkapnya. Tapi Berlian pun masih memiliki heel di kaki kirinya, ia kembali meraih heel itu dan kembali di pukulkan pada kepala laki laki itu, kali ini berkali kali, sehingga laki laki itu kesakitan lebih parah dari tadi, kemudian Berlian lepas dan berhasil melarikan diri. Namun sayangnya ia tidak menyadari hal lain, kalau sebelah anting dan kedua heelnya sudah berada di tangan laki laki tampan namun sialan itu. Keeseokan harinya, televisi gempar tentang seorang pewaris Aditya Group yang dipukuli oleh orang yang tidak dikenal di sebuah club. Wajahnya bengkak sungguh membuat semua tangan netizen memberikan simpatik yang luar biasa. Di tempatnya Berlian gemetar., dengan tangannya yang memegang ponsel hampir jatuh ke atas pangkuan. Ia sungguh tidak tahu kalau laki laki yang ia pukuli semalam itu adalah pewaris Adyitia Group. Putra satu satunya Reynan Adytia, prsesiden dari perusahaan Adytia Grup. "kenapa. li?" Ervan duduk di samping Berlian. Laki laki itu sepertinya baru bangun tidur. Karena kosan mereka sangat dekat, Ervan selalu bebas masuk ke kosannya Berlian. Berlian tidak menjawab, ia hanya melirik Ervan sinis. Gara gara laki laki itu, dia akan menjadi bulan bulanan keluarga adytia. Bagaimana kalau mereka sampai tahu rumahnya. Bagaimana juga kalau Berlian sampai dimasukan ke dalam penjara. Berlian masih harus kerja, kedua orang tuanya sudah tua. Iya, Berlian memiliki kedua orang tua yang sudah sangat tua. Salahnya mereka menikah diusia tua, sehingga perbedaan umur mereka begitu jauh. Saat ini usia Berlian berusia 20 tahun. Sedangkan kedua orang tuanya sudah di atas 60. Jadi ini sangat berat untuk Berlian. Belum lagi kakaknya yang laki laki, Deral. Dia sama sekali enggak berguna. Deral hanya bisa mabuk mabukan, dan meminta uang padanya untuk bermain perempuan atau pun berjudi. "Li, aku tanya lo." keluh Ervan, karena gadis itu malah diam saja. Berlian menatap Ervan jengah. Gara gara laki itu, ia harus mengalami hal yang menyebalkan ini. "Kamu semalam ke mana?" tanya Berlian kesal. Ia memijat kepalanya yang terasa berdenyut. "Aku? aku nonton sama Elana. Memangnya kenapa?" Mendengar apa yang dikatakan laki laki itu, Berlian sontah membulatkan kedua matanya. "kamu nonton sama Elana?" "Iya." "Bukannya kalian putus ya?" "Iya. Tapi kita masih nonton." jawaban yang sangat menyebalkan. Berlian sungguh emosi sekali. "Bukannya kamu ada club semalam? aku sampe nyariin kamu ke sana." keluh Berlian dengan suara agak pelan. Ia mau marah sebenarnya, tapi dia sudah kehilangan energi pada laki laki itu. "Hah! kamu nyariin aku ke club?" sudah bisa Berlian duga, kalau Ervan akan menatapnya dengan penuh keterkejutan. "Iya. Karena aku pikir, kamu ke sana. Kamu kan kalau ada masalah dikit aja pergi ke sana. Dan gara gara itu ...." Berlian memilih diam dan mendesah frutrasi. Gara gara hal itu, ia jadi memiliki masalah serius dengan seorang pewaris Adytia Grup. Yaitu Asegap Pradipta Aditya Wijaya. Dia adalah cucu pertama dari anak pertama Pak Reynan Adytia Wijaya. Lelaki berusia 30 tahun, dengan wajah yang orang bilang, terutama para kaum hawa. Mereka akan menyebutnya, iblis tampan yang gila. Karena Pradipta ini memiliki wajah yang tampan seperti iblis. Begitu menggoda dan bisa membuat para kaum hawa tergila gila padanya. Tapi tidak untuk Berliana Murni. Demi Tuhan dan seluruh isinya. Berian tidak tertarik pada laki laki yang memiliki predikat sempurna itu. Berlian bahkan tidak pernah bertemu secara langsung dengan iblis itu. Kecuali kalau di sosmed dan pertemuan sialnya di club tadi malam. "Kenapa?" Ervan bertanya lagi. "Enggak! aku lagi pusing. Kamu pulang gih, ke kosan kamu." Berlian membuka laptopnya dan mulai mengerjakan pekerjaan kantornya yang masih menumpuk. Harusnya ia mengerjakan itu tadi malam. Tapi karena ia harus mencari Ervan ke club, akhirnya ia mengerjakan pekerjaan itu hari ini. Yang seharusnya ia pakai untuk berlibur. Besok hari senin, Berlian harus kembali masuk kantor, dengan pekerjaannya yang baru. Berlian kerja di sebuah pabrik sepatu besar di kotanya. Ia terpilih menjadi bagian administrasi di bagian finishing. Sedangkan Ervan, laki laki itu menjadi bagian HRD. Tentu saja gajih Ervan lebih besar dari pada Berlian. selain itu Ervan yang memiliki wajah tampan di atas rata rata, memang selalu diistimewakan oleh pihak pabrik. Berlian tidak tahu kenapa, hanya saja, semenjak kenal dengan Ervan, Berlian merasa kalau sahabatnya itu agak kurang terbuka padanya. Kecuali urusan pacar pacarnya saja. *** "Aku mau gadis cantik yang masih perawan!" Dia Asegap Pradipta Aditya Wijaya. Laki laki berusia 30 tahun, yang maunya memiliki istri perawan yang masih suci. Sementara dia sendiri kerjaannya ONS sana sini, dengan pacar pacarnya yang entah sudah berapa ratus. "Saya tidak mungkin melakukan visum pada mereka semua, Pak. " keluh sang asisten yang selalu dibuat pusing oleh bosnya tersebut. "Ayolah, Tan. Kamu bisa menyelidiki mereka sebelum kamu mengenalkannya padaku." sahut Pradipta tidak ramah. "Baiklah. Oya, gimana apakah gadis yang memukul bapak, sudah ditemukan?" "Belum. Ah! sialan sakit sekali!" keluh Pradipta lagi. Ia masih ingat ketika gadis itu memukul keningnya dengan heel. Padahal ia akan membayar gadis itu berapa pun yang dia mau, asalkan malam itu Dipta bisa tidur dengannya. Dipta memang sedikit mabuk malam itu. Ia sangat kesal dengan pekerjaannya yang tidak ada habisnya. Sementara dirinya butuh hiburan. Tapi sepertinya tidak ada yang mengerti dengan keadaannya. Mamahnya yang cantik itu, malah ingin menjodohkannya dengan anak dari teman arisannya. Lalu papahnya yang super tampan dan so perfect itu, menginginkan Dipta menikah dengan perempuan yang katanya jangan wanita karir, tapi harus dewasa seperti dirinya, minimal umurnya 25 tahun ke atas. Mereka ada, tapi sayangnya Dipta enggak tertarik pada mereka. Menurutnya, mereka terlalu mudah untuk ditaklukan. "Ada ibu ...." bisik Tristan. Ia mendadak kalem dan undur diri. Bersamaan dengan itu seorang perempuan berusia 55 tahun, masuk. "Sayang! ayo ikut mamah ke arisan." ujar Ruby. "Ngapain?" Pradipta mulai waspada. "Pokoknya ikut aja." Pradipta enggak akan bisa nolak sang ibu. Ia pun beranjak dan berjalan di belakang sang mamah. "Mamah mau kenalin kamu ke anaknya teman teman arisan mamah. Mereka sangat cantik, dan mamah yakin sekali kamu akan menyukainya." Asegap berdecak kesal. "Aduh mama cantik. mamah liatkan wajahku sedang memar kaya gini. Bagaimana bisa aku pergi ke tempat arisannya mamah. Aku pasti akan malu sekali." keluh Asegap. "Oh, iya, mamah lupa." Ruby mengusap wajah tampan sang putra. "Sakit sekali ya sayang." ujarnya. "Iya, mah. Aku dipukuli semalam ..." rengeknya seperti anak kucing. Asegap ini memang hebat di dunia bisnis atau pun dalam menaklukan seorang perempuan, namun ia akan kalah oleh ibunya, ia sangat manja pada ibunya. Asegap sangat menghormati ibunya. "kalau gitu, mamah akan suruh papahmu untuk menemukan orang itu!" "Jangan mah, aku yang akan menemukannya." "Tapi mamah enggak mau, kalau sampai terlalu lama sayang. Nanti lukanya keburu sembuh, berarti buktinya juga enggak ada dong." rengek Ruby. "Mamah tenang saja, aku sudah menemukannya." Ujar Asegap. "Baiklah, kalau begitu. Mamah pergi dulu, pastikan kamu menemukan orang itu." "Pasti mah." ujar Asegap. "Kalau begitu, mamah pergi dulu ya." Ruby pun peninggalkan sang putra setelah mengecup keningnya. Karena Nyonya besar sudah keluar, Tristan pun kembali masuk. "Pak, saya melihat rekaman CCTV." Tristan memberikan tabnya. "Ada apa di sana?" Asegap ikut melihat rekaman CCTV itu. "Perempuan itu. Dia yang memukul bapak semalam." Seulas senyuman terukir dari kedua bibir menawan itu. "Bravo Tristan. Kamu hebat sekali. Ayo kita datangi gadis itu, dan akan kudapatkan dia. Kamu tahukan alamatnya?" "Iya, Pak. Aku baru saja mendapatkannya." Sebuah seringaian iblis terlihat, Hay gadis! kamu akan jadi miliku!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
95.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.6K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook