bc

Dosen Killer Tambatan Hati

book_age16+
24.9K
FOLLOW
322.5K
READ
HE
age gap
heir/heiress
sweet
like
intro-logo
Blurb

Janisa Hutama Kamandaka anak bungsu dari pasangan Jayaprana Hutama Kamandaka dan Rita Kamandaka, ia juga merupakan adik bungsu dari Jagadta Hutama Kamandaka (Jangan benci aku). Menjadi anak bungsu  seorang pengusaha sukses membuat Janisa hidup bergelimang harta hingga ia tumbuh menjadi pribadi yang sangat manja kepada keluarganya. Sikap Janisa membuat Jayaprana kewalahan karena putrinya ini sering kaki pergi tanpa izin ke Korea hanya karena ingin menonton konser kpop kesukaannya. Bahkan Janisa bekerja paru waktu tanpa sepengetahuan keluarganya karena ingin menabung untuk berpergian seperti yang telah ia rencanakan bersama sahabatnya Najwa Bagaksara.

Hingga akhirnya sebuah hukuman yang ia peroleh dari kedua orang tuanya, membuatnya harus merelakan kebebasannya dengan menikahi dosen killer dambaan para mahasiswi yang  sering bertengkar dengannya. Rayhan Candrama, dosen yang selalu ia hindari karena memiliki banyak pesona yang mematikan apalagi sebuah gosip yang Janisa buat membuat Rayhan kesalnya padanya. Gosip yang membuat Rayhan mendapatkan desakan dari keluarganya agar ia segera menikah. Kemarahannya itu membuatnya memutuskan membalas semua perbuatan biang gosip agar berakhir bersamanya dengan mengikatnya lalu menguasainya.

"Kau akan tahu betapa menyenangkan menjadi istriku," ucap Rayhan Andraka Candrama

"Kau harus tahu betapa aku sangat tidak menyukaimu," ucap Janisa Bagaskara.

chap-preview
Free preview
Pak Dosen
Seorang perempuan cantik dan imut saat ini sedang menatap sosok laki-laki yang sedang mengajar mata kuliah metode penelitian sosial dengan tatapan kesal. Dosen killer yang tampan ini terkenal dengan kesombongannya dan caranya yang menyebalkan dalam memperlakukan mahasiswanya. Perempuan cantik ini bahkan tidak mengerti kenapa kebanyakan dari mahasiswa perempuan menyukai sosok dosen yang menyebalkan ini padahal dia adalah makhluk yang paling tidak ingin ia temui saat ini. Tapi keadaan yang membuatnya harus bertemu setiap hari bahkan tidur diranjang yang sama. Perempuan cantik ini bernama Janisa Hutama Kamandaka, ia merupakan putri bungsu dari Jayaprana Hutama Kamandaka. Entah kenapa permusuhan yang ia bangung dengan sosok dosen arogan dan sombong ini, malah menjadikannya pendamping hidupnya hanya karena perang yang ia mulai. Banyak hal yang membuat Janisa merasa tidak nyaman berada diradius dua meter dari laki-laki ini. Pertama laki-laki ini memang benar-benar tampan menyaingi oppa-oppa yang ia sukai. Dua, laki-laki ini membuat jantungnya menerima banyak kejutan, selain berdetak dengan kencang, jantungnya juga memiliki potensi kecemasan yang membuatnya gugup dan merasa kalah. Tiga tatapannya yang tajam menyimpan kejahatan yang tidak ia duga, apalagi senyumannya membuat para perempuan memilih bertarung untuk mendapatkanya. Lima, Janisa tidak bisa mentorerir orang yang melarangnya mengejar para Oppa kesayangannya. "Dasar racun," gerutu Janis membuat seorang mahasiswa lainnya menatap Janisa dengan tatapan bingung. "Siapa yang racun?" Tanya seseorang yang Janisa sangat kenal dan suara dingin itu membuat bulu kuduknya meremang. 'Astaga ini telinga panjang juga' Batin Janisa. "Kamu kalau tidak serius mendengarkan kuliah saya kamu boleh keluar!" Usirnya membuat Janisa membuka mulutnya. 'Dasar sensian banget sih, racun kan bukan dalam artian untuk kamu Pak Dosen, racun tikus kek racun apa gitu. Gimana aku mau peluk kamu dengan nyaman sebagai imam aku kalau tingkah kamu menyebalkan gini. Ngajakin perang mulu, astaga kalau pisah itu nggak akan ada perubahan status janda mungkin...Argh...sudahlah...' Batin Janisa. "Saya bukan nggak mau perhatikan bapak tapi saya sakit perut Pak, tadi kayaknya saya makan racun makanya mau...maaf Pak berak," ucap Janis membuat para mahasiswa yang berada di kelas ini tertawa. "Bapak marah ya saya bilang racun tadi? Itu Pak saya racunnya makanan, beneran bukan bapak kok," bohong Janisa dan ia berdiri lalu tanpa pamit, ia segera melangkah kakinya dengan cepat keluar dari ruangan ini dengan membawa tasnya. Janisa tidak peduli jika nanti ia akan diberikan hukuman oleh dosennya tapi berlabel suaminya. Kehidupan pernikahan yang tidak Janisa inginkan namun harus ia jalankan karena terpaksa telah menikahi seorang diktator yang menjadi menantu sempurna bagi orang tuanya. Pernyataan perang yang berakhir pernikahan dan ia tak mampu untuk menolak keinginan orang tuanya karena ia tidak ingin menjadi anak durhaka. Kesialan yang pernah menimpanya menjadikannya pelajaran agar ia tidak mengalaminya lagi, terlebih lagi ia tidak ingin mengecewakan kedua orang tuanya. Ia bukanlah Jagadta kakak sulungnya yang dia nggak orang tuanya atau Alin Tante kesayangan yang cantik seperti Barbie. Perjalanan cinta Janisa serta awal pertemuan Janisa menjadi kisah lucu dan menggemaskan. Janisa sang mahasiswa dan dosen Killer tambatan hati para mahasiswi yang sangat mengidolakannya. Janisa duduk ditaman dan ia mengingat bagaimana pertengkarannya dengan seorang dosen Killer hingga ia berusaha menghancurkan karakter Rayhan didepan keluarga besarnya yang ternyata memilki hubungan dekat dengan keluarganya. Janisa membuka buku hariannya yang ia tulis saat awal pertemuannya dengan Rayhan dan mengingat hal itu membuatnya tertawa karena tidak habis pikir jika akhirnya laki-laki yang sangat menyebalkan itu menjadi suaminya. *** Janisa Hutama Kamandaka adalah seorang mahasiswi yang telah beberapa kali berpindah universitas, bukan karena dia bodoh atau terlalu pintar tapi tingkahnya yang lebih mementingkan mengejar idolanya ke Korea hingga bolos kuliah tanpa seizin orang tuanya. Hari ini ia kembali menginjakkan kakinya di kampus, ia telah berjanji kepada kedua orang tuanya jika ini adalah universitas terakhirnya dan ia harus menyelesaikan S1-nya di Univeristas ini. Janisa masuk kedalam kelas dan sialnya hari ini ia terlambat masuk karena lupa jika ia memiliki kuliah di kelas ini. Janisa segera duduk dan ia menatap kedepan, sosok tampan yang penuh pesona menatapnya dengan tatapan dingin. Janisa menelan ludahnya apalagi seisi kelas saat ini juga sedang menatap kearahnya. "Siapa kamu? Berani sekali kamu masuk ke kelas saya setelah terlambat lima belas menit," ucapnya dingin. Janisa menelan ludahnya dan ia megerjapkan kedua matanya dengan bingung. "Maaf Pak lain kali saya tidak akan mengulanginya," ucap Janisa. "Kalau saya memaafkan kamu hari ini dan kamu bisa mengikuti mata kuliah saya tanpa hukuman, besok akan ada lagi mahasiswa kayak kamu yang akan datang terlambat dimata kuliah saya," ucapnya dingin. 'Asatga gila aja ni dosen, makan apa ya galak bener. Ganteng kalau galak kelaut aja sana!' batin Janisa. "Saya izinkan kamu di kelas saya tapi selesai kuliah nanti kamu menghadap saya di ruangan saya!" Ucapnya. "Iya Pak," ucap Janisa. Janisa menatap kedepan dan ia mendengarkan kuliah dosen tampan itu Dosen tampannya ini memang sangatlah pintar dan memiliki wawasan luas, Janisa melirik perempuan tanya da disebelahnya. Perempuan itu terlihat tersihir kagum dengan dosen tampan itu. Tanpa terasa akhirnya jam mata kuliah ini selesai dan Dosen itu segera keluar dari kelas. Janisa menatap perempuan yang duduk disebelahnya. "Hai, saya Janisa...hmmm saya boleh nanya nggak?" Tanya Janisa sambil mengulurkan tangannya. "Saya Nela, boleh kok mau nanya apa?" Tanyanya. Dela sosok perempuan berkaca mata dan ia terlihat pintar. Apalagi sejak tadi bukan hanya memperhatikan dosennya dengan tatapan kagum tapi ia juga mencatat isi materi yang disampaikan dosennya itu. "Dosen tadi siapa namanya?" Tanya Janisa membuat perempuan itu terkejut. "Kamu nggak tahu siapa Pak Rayhan?" Tanya Nela dan ia terlihat sangat terkejut karena Janisa tidak mengenal Rayhan. "Aku nggak tahu, karena aku baru kuliah disini, pindahan gitu dari universitas lain," jelas Janisa. "Wah...kalau kamu tahu siapa Pak Rayhan kamu pasti akan naksir sama dia kayak kita semua disini. Rata-rata cewek-cewek disini jatuh cinta sama Pak Rayhan, beliau bukan hanya pintar, tampan tapi juga kaya," jelas Nela "Hmmm, Nela mau nggak kamu jadi temanku?" Tanya Janisa dan ia memang membutuhkan teman di kampus ini. "Boleh aja, tapi kamu yakin mau berteman sama aku? Kamu cantik loh pasti kamu bisa bermain sama anak-anak populer di Kampus ini," ucap Nela. Janisa tersenyum "Aku bosan bermain sama anak-anak yang sok populer karena mereka itu berteman nggak tulus," jelas Janisa membuat Nela tersenyum senang karena akhirnya ia menemukan sosok teman yang sepemikiran dengannya. "Oke, kamu kayaknya cocok deh jadi temanku," ucap Nela tersenyum senang. "Hmmm...Nel temanin aku ke Ruangan Pak Rayhan yuk!" Ajak Janisa. "Oke," ucap Nela tersenyum senang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
95.0K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook