"Itu beneran kamu?" tanya Kamila masih antara percaya dan tak percaya. Niken yang duduk di ruang kerja Kamila, menunduk sambil mengangguk sebagai tanda mengiyakan pertanyaan bosnya itu. "Astaga. Sejak awal saya memang curiga kalau itu kamu, Nik. Walaupun wajahnya nggak terlalu jelas, tapi feeling saya mengatakan kalau itu sungguh kamu," kata Kamila lagi. "Saya ingat betul sebulan yang lalu Mario Arkana sempat ke sini buat nyari-nyari kamu dan ternyata ... kalian beneran pacaran setelahnya?" "Kami nggak pacaran, Mbak," sanggah Niken. "Ini nggak seperti yang Mbak atau orang-orang bayangkan. Hanya karena Mario membukakan pintu mobil buat aku, bukan berarti kami pacaran," jelas Niken melanjutkan. "Jangan lupa, dia nahan kepala kamu supaya nggak kejedot juga. Gerak-gerik kalian lebih mirip